Pertemanan

Berfikir dengan apa yg terjadi akhir-akhir ini, tentang hidup yg nyatanya itu-itu saja, tiap hari melihat kenyataan yang begitu-begitu saja, sampai akhirnya saya memilih duduk disuatu tempat dan berfikir soal mimpi yang belum jadi kenyataan

Suatu sore yg indah, kompleks rumahku dipenuhi oleh anak kecil yg bermain, ditempat lain ada beberapa ibu-ibu yang bercerita 'entah soal apa' , melihat langit yg birunya biasa saja dan awan yg menggumpal di atas sana, akhirnya sy temukan jawaban atas keresahan selama ini. Kembali ke kamar dan memutar lagu-lagu yg menurutku enak untuk di dengar, satu persatu lagu kunikmati, menatap semua obrolan di hp, sebenarnya kita ini siapa ? Dan kita ini apa ? Mencoba terlihat keren di hadapan org yg kita tidak kenal, menceritakan semua apa yg sudah kita alami, sok akrab dan berusaha menjaga obrolan agar tetap aman. Tetap saja sepi, sosial media hanya memberikan sesuatu yg hampa untuk kita nikmati setelah itu hilang begitu saja, kalimat yg selalu sy temukan di mana-mana 'SAYA TIDAK PANDANG FISIK DAN STATUS EKONOMI KALO MAU BERTEMAN, SY WELLCOME SAMA SEMUA ORANG' itu hanya obat tidur setelah efeknya habis kita lupakan lalu pergi bgtu saja, selama ini sy berusaha mencoba kembali kemasa lalu, berkenalan dengan siapa saja dan berteman oleh siapa saja tp tetap saja sunyi, saya seperti berada di tengah-tengah org-org yg mementingkan dirinya sendiri, sampai akhirnya saya kalah, ya saya kalah. Bicara soal kalah, anak punk sudah biasa dengan kekalahan jd biarkan saja, jika angkat dagu dan busungkan dada adalah cara untuk terlihat keren di mata manusia maka saya memilih untuk duduk dan diam bertahun-tahun di tempat yg itu-itu saja sambil menghitung berapa org yg jatuh dalam peperangan yg strateginya cuma biasa-biasa saja...

Kesimpulannya adalah : Jika punya teman yg sudah lama di dunia nyata, tidak usah terlihat keren oleh mereka yg ada di dunia maya karena ketawa berhadap-hadapan lebih asik drpa mengetik 'hahaha' di kolom komentar dan chat seseorang...